SERANG, BANTEN, - Terkait rencana pembelian mobil dinas merk Camry sebesar Rp 2, 8 miliar di tengah pandemi Covid-19 oleh Pemprov Banten, Sekretaris DPRD Banten mengaku sudah dibatalkan.
Menurut Sekretaris DPRD Banten, untuk penanganan virus corona yang saat ini mencekam wilayah Banten, banyak anggaran lain yang juga ikut di fokuskan kembali.
“Tidak hanya pembelian mobil Camry yang dibatalkan, namun anggaran lain yang ada di DPRD Banten sebesar Rp 31 miliar juga ikut di-refocusing untuk penanganan Covid-19, ” kata Sekretaris DPRD Banten Deni Hermawan, Rabu (21/7/2021).
Lanjutan, timbulnya anggaran pembelian mobil dinas di laman LPSE sebagai bentuk informasi publik.
Dia menyebut, perencanaan itu dilakukan pada tahun anggaran 2020, dengan perkiraan pandemi Covid-19 sudah berakhir pada 2021.“Awalnya sudah semua memperkirakan pandemi Covid-19 ini berakhir atau melandai 2021. Namun faktanya, pandemi ini belum berakhir, sehingga kami rencana pembelian mobil tersebut, ” katanya kepada media
Ia menuturkan, bahwa seluruh pimpinan di kalangan DPRD Banten tertarik untuk fokus pada masalah mengatasi virus pandemi yang berasal dari negeri Tirai Bambu.
“Jadi, bersiaplah pengadaan kendaraan dinas tersebut sampai pada kondisi yang sangat mendukung segalanya.
Karena prioritas semuanya adalah untuk kepentingan masyarakat, ” papar DeniDi tempat berbeda, rencana pembelian mobil mewah ini diapresiasi Direktur Eksekutif ALIPP, Uday Suhada.
"Jika memang dibatalan dan tidak ditunda, kami sangat mengaperensiasi keputusan itu."
ucapannyaSebelumnya, Uday Suhada mengaku terkejut dengan munculnya rencana pengadaan mobil mewah di Sekretariat Dewan senilai Rp 2, 8 miliar di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
“Jika pengadaan mobil dinas itu tetap dilanjutkan, menyakiti hati rakyat.
Sebab, tak nampak sedikit pun sense of crisis dari para penguasa di Banten dalam situasi darurat saat ini, ” kata Uday saat dihubungi melalui WhatsApp pribadinya, (22/07/2021).