JAKARTA, - Selama pandemi, pemerintah terus melakukan perluasan akses pasar bagi produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Diantaranya melalui Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang berpotensi besar memperluas promosi setiap produk lokal dalam negeri melalui berbagai kanal komunikasi yang dimiliki oleh pemerintah.
"Perluasan akses pasar bagi produk-produk dalam negeri menjadi perhatian serius pemerintah, " ujar Presiden Joko Widodo ketika melakukan pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke 76 pada pembukaan sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD Tahun 2021, Senin (16/8/2021).
Menurut Kepala Negara, setiap produk lokal yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM di dalam negeri memerlukan dukungan Gernas BBI dalam menjajakan produknya di tengah pandemi saat ini. Mengingat, dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam gerakan di atas akan membuat pelaku UMKM menjadi lebih mudah dalam menjajakan produknya melalui kanal komunikasi.
Pada program ini, setiap produk lokal yang dimiliki oleh pelaku UMKM lokal akan diberikan akses melakukan promosi melalui berbagai kanal komunikasi yang ada. Dari mulai media daring, platform pasar digital, hingga kegiatan sosisalisasi yang
diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai koordinator kegiatan tersebut.
"Program Bangga Buatan Indonesia terus kita gencarkan, sembari meningkatkan daya saing produk lokal dalam kompetisi global, " imbuh Presiden.
Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan pelatihan terhadap pelaku UMKM tersebut. Terdapat dua pelatihan yang dilakukan Kominfo yakni Pertama, program pelatihan bahasa Inggris secara digital bagi para pelaku UMKM di desa-desa wisata kawasan prioritas. Melalui platform digital Cakap, para warga yang berada di sana mendapatkan pelatihan selama tujuh bulan.
Kedua, melakukan pelatihan pemasaran digital bagi pelaku usaha di atas, agar dapat fasih menggunakan medium kanal komunikasi dalam mempromosikan produknya.
Pelatihan secara digital diselenggarakan selama tiga bulan dengan target pelaku UMKM yang berada di wilayah lima destinasi super prioritas.
"Kominfo menghadirkan program pelatihan-pelatihan bagi UMKM yang berada di kawasan wisata prioritas, " ujar Menteri Kominfo Jhonny Gerard Plate beberapa waktu lalu.
Dalam teknis jaringan telekomunikasi berkualitas, secara konsisten, pemerintah telah membangun Base Transceiver Station (BTS) untuk mendukung jaringan telekomunikasi berkualitas. Semenjak 2020 yakni sudah dibangun di 1.209 titik, pada 2021 jaringan telekomunikasi berkualitas 4G akan dibangun di 4.200 titik, kemudian 2022 akan dibangun di 3.704 titik.
Sebagian besar titik yang diberikan akses telekomunikasi berkualitas tersebut berada di desa-desa yang berada di wilayah Terpencil, Tertinggal, dan Terdepan (3T). Mengingat, wilayah tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah untuk membangun jaringan telekomunikasi.
Kemudian, di daerah komersil yang sulit jaringan telekomunikasi, Kominfo bersama dengan perusahaan operator seluler (opsel) untuk menyediakan jaringan sinyal 4G. Rencananya, pada 2021, akan dibangun 1.423 BTS di wilayah komersil yang sulit sinyal.
Pada 2022, akan dibangun 3.435 BTS di desa-desa yang memiliki kendala dalam mengakses sinyal. Pada 2023, infrastruktur telekomunikasi di dalam negeri akan semakin berkualitas dengan adanya peluncuran Satelit Satria-1. Teknologi akanm embawa perubahan besar dalam peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi di dalam negeri.
Sebab, satelit ini memiliki kapasitas jaringan internet yang sangat besar yang mencapai hingga 150.000 Gigabyte. Masifnya kapasitas dari satelit ini, akan mampu melayani 150.000 titik pelayanan publik di berbagai daerah.)***