SERANG, BANTEN, - Dalam Seleksi Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri T.A. 2021 telah mencapai puncak kelulusan, setelah melewati berbagai macam tes yaitu pemeriksaan administrasi (Rikmin), Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes), tes Psikologi, tes Jasmani, dan tes Akademik.
Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari didampingi Irwasda Polda Banten Kombes Pol Adi Soeseno, Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Arif Fajarudin memimpin Sidang Terbuka Penentuan Kelulusan Tingkat Panitia Daerah (panda) dalam Penerimaan Bintara dan Tamtama Polri T.A. 2021 di Aula Serbaguna Mapolda Banten, Kamis (22/07/20).
Dalam kesempatan ini, Wakapolda menyampaikan bahwa kelulusan ini hendaknya dijadikan momentum.
"Saya merasa bangga dan senang, ini adalah final dari kegiatan dalam rangka rekruitmen Bintara dalam Polisi umum, khusus dan Tamtama. Ini merupakan hal yang patut dijadikan momentum oleh adik-adik semuanya. Anda bisa mengikuti semua kegiatan, mulai dari tes awal sampai akhir, jadi bisa tau seperti ini jika ingin menjadi anggota Bhayangkara, " kata Ery Nursatari.
Wakapolda juga mengatakan proses rekrutmen berjalan baik. Hal ini dapat terwujud, bukan hanya karena adanya perbaikan kultur dan sistem seleksi yang terus dilakukan oleh Polri, namun juga sangat ditentukan oleh tingginya integritas dan komitmen dari seluruh pihak, baik panitia seleksi, unsur pengawas, orang tua wali, maupun dari para peserta itu sendiri, untuk benar-benar taat kepada prinsip BETAH, yakni Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. Tegaknya komitmen dan moralitas dari seluruh pihak, untuk mewujudkan penerimaan anggota Polri yang clear and clean.
“Saya yakin dan percaya, para peserta telah mengeluarkan kemampuan terbaiknya pada seleksi kali ini dan telah kita ikuti bersama sidang terbuka kelulusan tingkat panda untuk calon siswa bintara dan sidang kelulusan tingkat akhir untuk calon siswa Tamtama Polri, “ kata Wakapolda Banten.
Terakhir ia berpesan kepada calon siswa yang terpilih dan akan melanjutkan ke lembaga pendidikan untuk menjaga kesehatan.
"Agar semuanya untuk menjaga diri, mawas diri karena persyaratan diterima di SPN lembaga pendidikan kalau anda tidak terpapar Covid-19. Jadi hati-hati, jangan evoria. Jadi pada saat anda berangkat ke SPN pasti anda akan PCR, kalau hasil PCR positif, ini yang sama-sama tidak kita harapkan. Tolong anda jaga betul, ini pesan saya termasuk juga yang gelombang kedua. Gelombang ke-2 nunggunya lebih lama bulan Februari tahun depan jadi selama anda menunggu anda manfaatkan waktu anda untuk belajar, " pesan orang nomor dua di Polda Banten.
Sementara itu, Karo SDM Polda Banten Kombes Pol Arif Fajarudin menjelaskan tentang sidang kelulusan Bintara dan Tamtama yang dilaksanakan oleh Polda Banten tahun ini.
"Tadi sudah dilaksanakan sidang terbuka yang dipimpin oleh Bapak Wakapolda terkait dengan lulusan Bintara dan tamtama yang nanti akan mengikuti Pendidikan di tahun 2021 gelombang pertama dan gelombang kedua di tahun 2022. Jumlah keseluruhan 446, ini terbagi 327 ke Bintara Polisi Tugas Umum (PTU) kemudian 12 diambil Brimob, kemudian ada Polwan 8, kemudian ada Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) ini sebanyak 41, " kata Arif.
Lanjutnya, "Nanti mereka dibagi 2 gelombang. Gelombang pertama ini di tanggal 26 Juli dan nanti selesai di bulan Desember, kemudian nanti itu yang gelombang kedua jadi bulan Februari mulai pendidikannya. Dan mereka yang lulus ini betul-betul karena hasil jerih payah dari yang bersangkutan, jadi tidak ada dari siapapun yang bisa membantu mereka lulus. Jadi yang menentukan kelulusan itu adalah anak-anak sendiri, kalau nilainya bagus di jamin lulus".
Ia juga menyampaikan kepada yang lulus namun tidak terpilih, "Masih ada kesempatan untuk berlatih, di tahun depan masih ada lagi. Karena setiap tahun juga ada penerimaan anggota Polri dan tentunya dari sekarang harus belajar agar nanti dalam kesempatan berikutnya kita lulus terpilih". Tambahnya
Sementara itu Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan bahwa proses rekruitment Calon Taruna Akpol dan Tamtama konsisten menerapkan Prinsip BETAH Bersih Transparan Akuntabel dan Humanis.
“Pertama harus bersih transparan akuntabel dan juga humanis. Artinya, semua mekanisme sudah melalui jalur objektif berdasarkan pada hasil tes, ” tandas Edy Sumardi.