PANDEGLANG, - Memperingati hari kelahiran Nabi atau sering disebut hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H/2021 M, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Nurul Iman menggelar pengajian dan menyantuni anak yatim, di Kp. Tamanjaya Desa Kurungkambing, kecamatan Mandalawangi, kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (24/10/2021).
"Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak setiap tahun kita selalu melaksanakan kegiatan seperti ini, secara sederhana kita mengundang dari beberapa kampung saja di desa Kurungkambing, " ujar Ustad Yoyo Wahyudin, S. Pd. I, selaku Ketua DKM Jami Nurul Iman.
Baca juga:
FKUB Provinsi Banten Gelar Rapat Konsultasi
|
Hadir dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tamu undangan.
Dikatakannya, 12 Robiul Awal 1443H/2021 M, merupakan momentum hari kelahirannya Nabi Muhammad SAW.
“Bagaimana kita bisa memberikan kebahagian bagi anak yatim piatu dan dhuafa. Insya Allah, tradisi ini akan selalu terjaga dan selalu terselenggara secara konsisten setiap tahun, ” katanya.
Diakhir keterangannya, santunan yang dilaksanakan pada hari ini juga bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk kasih sayang dari kami kepada adik-adik.
"6 anak yatim piatu dan dhuafa yang menerima santunan hari ini, untuk tetap semangat. Hari esok, masa depan untuk tetap sukses. Semoga adik-adik mendapatkan kesuksesan, " harapnya.
Dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Maulid Nabi ini mengingat peristiwa kelahiran sang pemimpin umat islam juga bertujuan sebagai sarana syiar sekaligus untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Rasulullah SAW yang patut dijadikan sebagai suri tauladan bagi umat islam.
"Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai sarana syiar dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Rasulullah, " tutupnya.
Sementara itu KH. Tb. Entus Dahili dalam tausiyahnya menyampaikan, melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat melekatkan konten hikmah.
"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi kita terutama dalam meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah." katanya.
Ia berharap setiap muslim dapat menerapkan keteladanan Nabi dalam kehidupan sehari-hari karena ada beberapa kandungan makna dan hikmah dari Maulid Nabi, antara lain evaluasi untuk meningkatkan kualitas aqidah, ibadah dan akhlak.
KH. Tb. Entus Dahili juga menyebutkan nomor keteladanan sifat Rasulullah yang patut diimplementasikan antara lain shiddiq yaitu selalu jujur tidak berdusta, amanah yang berarti dapat dipercaya, bahkan dipercaya dalam mengemban tanggung jawab, selain itu juga menambahkan dengan benar serta fathanah yang bermakna.
"Rasulullah Muhammad SAW adalah teladan dalam melaksanakan ibadah berperilaku sebagai umat muslim di dunia dan akhirat, sehingga tiada kebahagiaan umat manusia terbaik yang membawa untuk seluruh alam kecuali Habibullah Nabi Muhammad SAW." dalam Tausiyahnya.
Diakhir tausiyahnya Ia berpesan kiranya setiap pelaksanaan maulid sepatutnya kaum muslimin dapat memperbaiki dan memperbaharui aqidah kepada Allah SWT, yakni dengan memurnikan aqidah utamanya di atas ke-Mahakuasaan Allah.
"Semoga dalam kegiatan-kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, dapat meningkatkan kualitas diri dalam menjadi umat muslim yang baik sebagaimana layaknya tauladan Nabi dan dengan doa anak yatim yang hadir memberikan kebahagiaan dan keselamatan untuk kita semua".
Hal senada juga disampaikan dalam tausiyahnya, KH. Mahmud Suhanda, bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai bukti sebagai umat Islam.
Dalam kehidupan sehari-hari kita seharusnya mengikuti dan meneladani Rasulullah. Dengan tidak melakukan tindakan yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu utusan Allah SWT yang menjadi panutan bagi umat Islam di seluruh dunia. Segala perilakunya terhadap sesama makhluk hidup membuat banyak orang terpukau.
Nabi Muhammad SAW memang diutus Allah SWT sebagai penyempurna akhlak manusia di dunia. Hal ini sebagaimana sabda Beliau dalam hadist riwayat Bukhari yang berbunyi: 'Innamaa bu`itstu li utammima makaarim al-akhlaaq', yang artinya: Sesungguhnya Aku (Nabi SAW) diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.
"Nabi Muhammad sebagai manusia yang sempurna dihadapan Allah SWT, " akhir Tausiyahnya.
Kegiatan dibuka dengan membaca ayat suci Al-Quran oleh Qori Ustad Tajwini dan Ustad Aang Abdullah.***